Indonesia-Asia Institute, bersama Perbanas Institute dan Review
Ideku Group menyelenggarakan Indonesia Multifinance Award (IMA) untuk
pertama kalinya pada 2013.
Senin, 27 Mei 2013
Bank Tetap Jadi Sumber Utama Pendanaan
Ketergantungan sumber pendanaan industri multifinance dari perbankan
tetap akan besar hingga beberapa tahun mendatang seiring dengan ekspansi
bisnis industri ini.
Aturan LTV Tak Hambat Kredit Channeling
Sejalan dengan multifinance yang diproyeksi tetap bergantung bank sebagai sumber utama pembiayaan, pertumbuhan kredit channeling dengan multifinance diyakini tetap bertumbuh meski ada aturan loan to value (LTV)
Multifinance Gaet Dana Dari Pasar Modal
Dari sumber dana murah, perusahaan pembiayaan bisa memberikan bunga
kredit lebih ringan. Untuk itu, multifinance tak ragu memperbesar
pendanaan bersumber dari pasar modal.
Kamis, 23 Mei 2013
KINERJA MULTIFINANCE: Laba Trust Finance Turun 58,78%
Laba perusahaan pembiayaan PT Trust Finance Tbk mencapai Rp4,27 miliar
pada kuartal I tahun ini atau turun 58,78% dibandingkan dengan periode
yang sama pada 2012 sebesar Rp6,78 miliar.
FITCH RATINGS: Industri Multifinance Diprediksi Stabil
Lembaga pemeringkat Fitch Ratings memprediksi pertumbuhan industri
multifinance di Indonesia akan stabil, ditopang oleh dukungan regulator
terhadap industri tersebut.
baca selanjutnya
MULTIFINANCE: Pembiayaan MNC Finance Tumbuh 53,1%
Pembiayaan yang disalurkan PT MNC Finance mencapai Rp395 miliar pada
kuartal I tahun ini atau tumbuh 53,1% dibandingkan dengan periode yang
sama pada 2012 sebesar Rp258 miliar.
baca selanjutnya
PENDANAAN MULTIFINANCE: Perlu Perbesar Akses dari Pasar Modal
Industri multifinance hingga saat ini masih banyak bergantung kepada
sumber dana dari pinjaman perbankan, mencapai sekitar 65% dari sumber
dana industri.
TIRTA LARAS Konversi Jadi Multifinance Syariah
Tirta Laras Finance secara resmi menjadi perusahaan multifinance
yang beroperasi dengan prinsip syariah secara penuh, dan memperkuat
modal disetor dan modal dasar masing-masing Rp100 miliar dan Rp200
miliar.
Pembiayaan BII Finance Tumbuh 34%
PT BII Finance Center menyalurkan pembiayaan sebesar Rp2,5 triliun per
April tahun ini atau tumbuh 34% dibandingkan dengan Rp1,85 triliun pada
periode yang sama 2012.
Bahaya Sistemik Konglomerasi Bank
Ada 29 bank
umum di Indonesia yang memiliki anak usaha di bidang keuangan. Dengan
universal banking atau konglomerasi usaha, bank-bank menggarap pasar
keuangan dari hulu hingga hilir. Namun, konglomerasi bank menyimpan
bahaya sistemik sehingga harus dipimpin oleh bankir berkaliber dan
diawasi secara ketat oleh regulator. Independensi OJK yang akan memungut
fee dari yang diawasi akan diuji.
Rabu, 22 Mei 2013
Triwulan I-2013, Aset Multifinance Tumbuh 16,41%
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat aset industri pembiayaan
(multifinance) pada triwulan I-2013 tumbuh 16,41% bila dibandingkan
triwulan I-2012. Sementara itu, dalam 3 tahun terahkir total aset
meningkat sangat pesat, dari Rp245 triliun pada triwulan I-2011 menjadi
Rp350,7 triliun pada triwulan I-2013.
Laba Multifinance Triwulan I-2013 Naik Rp3,45 Triliun
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan laba industri perusahaan pembiayaan pada triwulan I-2013 sebesar 17,92% atau naik dari Rp2,96 triliun menjadi Rp3,45 triliun bila dibandingkan pada triwulan I-2012. Peningkatan laba ini didorong oleh peningkatan pendapatan operasional yang bersumber dari semakin dominanya piutang pembiayaan.
Indonesia-Asia Institute, bersama Perbanas Institute dan Business Riview, menggelar Indonesia Multifinance Award (IMA) 2013
Indonesia-Asia Institute, bersama Perbanas Institute dan Business Riview,
menggelar Indonesia Multifinance Award (IMA) 2013, di Jakarta, Rabu, 15
Mei 2013. Indonesia Multifinance Award memberi apresiasi bagi
perusahaan pembiayaan yang mampu mensiasati di tengah jerat regulasi dan
rencana kenaikkan BBM, dari berbagai ketegori sisi finance, marketing,
GCG, corporate communication, CSR, IT, Risk Management dan CEO serta
corporation of the year 2013. Turut hadir dalam acara itu Wakil Menteri
Keuangan Any Ratnawati dan sejumlah petinggi multifinance.
Multifinance Milik Bank Kuasai 85% Aset Industri
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, hingga akhir 2012, sekitar 55
dari 200 perusahaan pembiayaan (multifinance) di Indonesia dimiliki oleh
bank. Pada posisi yang sama, ke-55 multifinance tersebut menguasai aset
sekitar Rp 290,5 triliun, atau 85% dari total aset industri yang
mencapai Rp 341,77 triliun.
Adira Patok Target Pembiayaan Rp33 Triliun
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) menargetkan
pembiayaan pada 2013 sebesar Rp33 triliun atau naik Rp0,8 triliun dari
tahun sebelumnya.
Resmi Listing, Tifa Finance Targetkan Pembiayaan Rp1 Triliun
PT Tifa Finance Tbk (TIFA) menargetkan kinerja pembiayaan hingga akhir
2011 sebesar Rp1 triliun seiring dengan telah resminya perusahaan
melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
SMF Sudah Kucurkan Pembiayaan Rp 5,9 T
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF, sejak berdiri pada
2005 hingga April 2012, telah menyalurkan total pembiayaan Rp 5,91
triliun. Itu terdiri atas penyaluran pinjaman langsung ke lembaga
penyalur kredit pemilikan rumah (KPR) Rp 3,95 triliun dan melalui
program sekuritisasi aset Rp 1,95 triliun.
Bisnis Multifinance Prospektif 5-10 Tahun ke Depan
Potensi bisnis perusahaan pembiayaan atau multifinance di Indonesia
diprediksikan masih sangat prospektif dalam lima hingga 10 tahun ke
depan, kata CEO PT Mandiri Tunas Multifinance Ignatius Susatyo Wijono.
Ekonomi lambat, pembiayaan multifinance anjlok
Pembiayaan multifinance tercatat melambat. Pada posisi Maret tahun ini,
Bank Indonesia (BI) mendata pembiayaan Industri Keuangan Non Bank (IKNB)
hanya tumbuh 16,8%. Padahal, di periode yang sama tahun lalu mampu
mengalami kenaikan 35,5%.
Multifinance syariah tetap melesat
Pembatasan uang muka alias down payment (DP) minimal 30% bagi
kredit kendaraan mulai lima bulan lalu, belum berdampak terhadap
pembiayaan syariah. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per
kuartal I-2013 pembiayaan syariah masih naik 27,2% dibandingkan dengan
periode sama tahun lalu, menjadi Rp 23 triliun.
Multifinance masih mengandalkan bank
Perusahaan pembiayaan belum bisa melepaskan ketergantungan mereka pada
perbankan. Multifinance masih mengandalkan bank menjadi sumber dana
utama.
Memperkuat bisnis, multifinance menambah direksi
Perusahaan pembiayaan ramai-ramai menambah jumlah direksi mereka. Setidaknya, ada dua multifinance yang memperkuat manajemen puncak mereka, yakni Adira Dinamika Multfinance dan BFI Finance.
Kamis, 16 Mei 2013
Pembiayaan Adira Kredit Capai Rp 600 Miliar
PT Adira Quantum Multifinance (Adira Kredit), perusahaan pembiayaan
elektronik anak usaha PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF),
mencatat kenaikan pembiayaan sebesar 20% menjadi sekitar Rp 600 miliar
pada kuartal I 2013. Menurut direksi perusahaan, peningkatan pembiayaan
ini seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Laba Bersih Industri Multifinance Rp 3,45 Triliun di Kuartal I
Laba bersih industri pembiayaan (multifinance) hingga kuartal I 2013
meningkat 17,92% menjadi Rp 3,45 triliun dibandingkan periode yang sama
tahun lalu Rp 2,96 triliun, berdasarkan data Ototritas Jasa Keuangan
(OJK). Menurut pejabat OJK, peningkatan laba bersih ini ditopang oleh
meningkatnya penyaluran pembiayaan sepanjang tahun ini.
Multifinance Usulkan Pembuatan Daftar Karyawan Tercela
Sejumlah perusahaan pembiayaan (multifinance) mengusulkan pembuatan
daftar karyawan tercela kepada Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia.
Menurut pelaku industri, pembuatan daftar karyawan tercela ini
dilakukan agar perusahaan multifinance lain tidak lagi dirugikan oleh
oknum tersebut pada waktu mendatang.
BFI Finance Dapat Pinjaman Rp 500 Miliar
PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN), perusahaan multifinance skala
besar, mendapatkan pinjaman sindikasi sebesar Rp 500 miliar pada awal
April 2013. Menurut direksi, pinjaman sindikasi tersebut akan digunakan
perseroan untuk membiayai modal kerja tahun ini.
Disepakati, Model Combined Assurance di Industri Jasa Keuangan
Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) bersama asosiasi profesi bidang Audit Internal
Manajemen Risiko dan Pengendalian Kualitas (AIMRPK) dan Kepatuhan
menyepakati diterapkannya model combined assurance yang terintegrasi.
Ketua Dewan Komisioner Bidang Internal Audit OJK, Ilya Avianti,
mengatakan kesepakatan ini terjadi setelah OJK bersama asosiasi profesi
melakukan beberapa kali pertemuan.
OJK Butuh Waktu Kaji Aturan Refloat
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga kini
masih mengkaji peraturan IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan
Terbuka. Khususnya mengenai kewajiban pelepasan kembali saham kepada
masyarakat (refloat) setelah pengambilalihan Perusahaan Terbuka. Hal itu
diutarakan Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I, Robinson Simbolon
di Jakarta
Kredit multifinance syariah merosot
Penerapan pembatasan minimal uang muka kredit syariah pada April 2013
ini, mulai berdampak terhadap multifinance. Tanda-tandanya terlihat pada
penurunan nilai kucuran pembiayaan syariah di multifinance.
Pertumbuhan bisnis multifinance paling kencang
Dari sisi nilai, aset industri multifinance memang masih
tertinggal jauh dibandingkan dengan asuransi. Per Desember 2012,
perusahaan pembiayaan hanya membukukan aset Rp 341,77 triliun.
Bandingkan dengan aset industri asuransi yang mencapai Rp 534,11 triliun
per September 2012.
Perbanyak titik distribusi untuk menjangkau pasar
Ketika aturan pembatasan loan to value (LTV) kendaraan bermotor mengerem laju bisnis multifinance, pembiayaan aneka produk malah kian meningkat. PT Adira Quantum Multifinance, misalnya. Perusahaan multifinance milik Bank Danamon ini ekspansif mengembangkan jaringan.
Multifinance alat berat incar infrastuktur
Melemahnya harga komoditas yang membuat perusahaan tambang mengurangi
produksi ternyata berpengaruh pada perusahaan pembiayaan (multifinance)
alat berat. Hal ini mendorong multifinance membidik infrastuktur dan
agrobisnis sebagai anternatif.
Kinerja pertumbuhan laba multifinance melambat
Kebijakan uang muka atau down payment (DP) benar-benar memukul bisnis
perusahaan pembiayaan (multifinance). Pada kuartal I-2013 laba bersih
multifinance hanya tumbuh 17%, dibandingkan tahun 2012. Pertumbuhan ini
lebih rendah dari rata-rata pertumbuhan laba bersih multifinance per
kuartal yang mencapai 20%.
Senin, 13 Mei 2013
FIF luncurkan empat produk syariah
Sejak aturan uang muka minimum atau down payment (DP)
pembiayaan syariah berlaku Januari lalu, penyaluran pembiayaan lewat
skema syariah jalan di tempat alias tidak berkembang. Untuk mengatasi
kondisi itu, Federal International Finance (FIF) mulai berinovasi dengan
mengembangkan lini usaha syariah yang tidak hanya bertumpu pada
pembiayaan kendaraan namun akan membiayai produk lain.
Kuartal I 2013, laba Adira Finance turun 7%
Kinerja PT Adira Dinamika Multifinance (Adira Finance) di kuartal I
tahun ini tak cemerlang. Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan hari
ini, laba Adira Finance turun 7% menjadi Rp 335,9 miliar dari Rp
362,23 miliar. Penurunan laba Adira Finance juga bersamaan dengan
penurunan penyaluran pembiayaan.
FIF bidik pertumbuhan pembiayaan elektronik 50%
Federal International Finance Spektra (FIF Spektra) menargetkan
pembiayaan elektronik tahun ini tumbuh 50%. Manajemen FIF berani
memasang target tinggi, lantaran banyak produk elektronik dan peralatan
rumah tangga (home appliances) yang baru meluncur. Selain itu, masyarakat sedang gemar-gemarnya mengganti TV tabung dengan TV LCD.
Pembiayaan mobil mewah jadi tumpuan
Memasuki kuartal kedua tahun ini, industri multifinance kembali
menghadapi cobaan. Juni mendatang harga bahan bakar minyak (BBM)
bersubsidi akan naik. Ini pukulan lanjutan setelah pada tahun lalu
tertekan kebijakan uang muka kredit.
Minggu, 05 Mei 2013
Astra International masih Andalkan Otomotif
Pemberlakukan aturan kenaikan uang muka kredit kendaraan bermotor ternyata tidak banyak berpengaruh pada penjualan mobil dalam grup Astra International. Kinerja perusahaan diperkirakan terus meningkat, dan semakin terdongkrak dengan masuk ke segmen low cost green car.
2014, Biro Kredit Swasta Diharapkan Mulai Berdiri
Bank Indonesia (BI) mengharapkan biro kredit swasta (private credit bureau) dapat mulai berdiri pada 2014, sehingga perbankan dapat mulai menggunakan layanan mereka.
baca selanjutnya
baca selanjutnya
OJK Mungkinkan Multifinance Biayai Emas
Sebagai bentuk inovasi produk, Otoritas Jasa Keuangan menilai tidak masalah bila multifinance
membiayai emas, karena emas merupakan barang berujud sama seperti
barang-barang lain yang lazim dibiayai macam mobil, sepeda motor dan
barang elektronik
baca selanjutnya
Strategi Baru Pascakenaikan DP
Aturan kenaikan DP di industri multifinance membuat multifinance mengeluarkan sejumlah strategi baru. Peluncuran produk baru bisa menjadi salah satu alternatif agar DP tinggi tak menggerus nilai pembiayaan.
baca selanjutnya
OJK: Sejumlah Multifinance Langgar Ketentuan Fidusia
OJK tak segan-segan melakukan tindakan tegas bila pada prakteknya menemukan perusahaan memungut fidusia dari konsumen tapi belum mendaftarkan jaminan fidusia
Nih, 5 Alasan Kenapa Multifinance Belum Daftarkan Fidusia
Pendaftaran fidusia hanya berlaku bagi multifinance yang memberlakukan pembebanan jaminan fidusia kepada nasabah
Kenaikan Harga BBM Bakal Alihkan Pembelian Mobil
Rencana pemerintah yang akan menaikan harga BBM bersubsidi
memang akan ada dampak kepada penurunan penjualan mobil di Tanah Air.
Namun, tidak demikian dengan Verena
Kupon obligasi korporasi naik
Pasca pidato pengumuman kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM),
penawaran kupon obligasi korporasi terkerek. PT Mandiri Tunas Finance
(MTF), salah satunya, menawarkan kupon 7,35% hingga 7,40% untuk obligasi
berkelanjutan I tahap I senilai Rp 500 miliar.
Laba dua Multifinance spesialis kredit motor turun
Dua perusahaan multifinance dengan bisnis inti lini pembiayaan sepeda motor membukukan penurunan laba kuartal I-2013. Keuntungan Adira Dinamika Multifinance (Adira Finance) dan Federal International Finance (FIF) masing-masing menyusut 7% dan 6%.
Rabu, 01 Mei 2013
Q1 2013, pembiayaan Mandiri Tunas melonjak 47%
Kebutuhan akan kendaraan bermotor terus meningkat. Lihat saja,
realisasi pembiayaan dari PT Mandiri Tunas Finance (MTF) yang terus
mencatat tren positif.
Kredit naik tipis, laba tetap tumbuh
Multifinance dengan bisnis inti di pembiayaan mobil meraih laba menggembirakan pada kuartal-I tahun ini. Tiga multifinance
mencetak pertumbuhan laba rata-rata di atas 15%. Meski laba
menggembirakan, penyaluran pembiayaan terbilang lesu alias tumbuh tipis.
Aturan DP tidak bunuh pertumbuhan multifinance
Aturan Down Payment (DP) bagi kredit kendaraan bermotor ternyata
membuat industri ini tetap bisa tumbuh. Bank Indonesia (BI) mencatat,
pembiayaan leasing per Desember 2012 meningkat 37,2% year on year (YoY)
dari Rp 76,5 triliun di 2011 menjadi Rp 105 triliun tahun kemarin.
Harga BBM naik, kecenderungan nasabah bergeser
Sejumlah perusahaan multifinance optimistis, tahun depan
penyaluran pembiayaan masih tumbuh sekitar 20% dibandingkan dengan
pencapaian tahun ini. Para pelaku industri mulai mengamankan sumber
pendanaan dari pasar modal dan pinjaman perbankan demi mencapai target
pembiayaan mereka.
Arena pembiayaan emas yang semakin memanas
Jika Anda gemar mengoleksi emas, baik sekadar untuk wadah simpanan masa
depan maupun sarana investasi, inilah saat tepat membeli logam mulia
tersebut. Maklum, harganya terus turun sejak awal tahun 2013. Bila dana
tak mencukupi, tak perlu khawatir, karena saat ini banyak lembaga
keuangan yang menawarkan pembelian emas secara mencicil.
Pilihan multifinance ke bank & pasar modal
Sumber pendanaan dari perbankan masih menjadi pilihan utama perusahaan pembiayaan (multifinance).
Bess Finance misalnya, mengandalkan 100% pendanaanya dari perbankan.
Alasannya, bunga bank hanya beda tipis dari pasar modal, tapi prosesnya
lebih mudah dan cepat. Saat ini selisih bunga obligasi dan medium term notes (MTN) di pasar modal dengan perbankan hanya di kisaran 2% hingga 3%.
Daftar fidusia, multifinance akan melibatkan bank
Penahanan empat pimpinan multifinance di Yogyakarta memberikan banyak pelajaran bagi industri. Multifinance yang menyalurkan pembiayaan dengan skema joint financing,
misalnya, berencana meminta perbankan turut menanggung fidusia. Mereka
keberatan jika fidusia harus ditanggung sendiri. Untuk itu, mereka akan
menegosiasi ulang terkait fidusia.
Fidusia multifinance terkendali lima hal
Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 130/PMK 010/2012 tentang
Pendaftaran Fidusia telah berlaku sejak Agustus tahun lalu. Namun
praktik di lapangan, penerapan fidusia masih mendapati kendala. Asosiasi
Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) merinci ada 5 persoalan yang
dihadapi multifinance.
Multifinance afiliasi bank berkinerja baik
Multifinance yang terafiliasi dengan perbankan dan perusahaan otomotif
atawa agen tunggal pemegang merek (ATPM) memiliki kinerja cukup baik.
Hal ini terlihat pada return on equity (RoE) dan biaya operasional
dibandingkan pendapatan operasional (BOPO) mereka cenderung lebih baik,
di atas rata-rata industri. RoE mencerminkan kemampuan perusahaan
menghasilkan keuntungan (profitabilitas) dan efisiensi perusahaan dalam
mengelola aset.
Tak semua multifinance motor mencatat pertumbuhan
Amburadulnya transportasi umum di Indonesia menjadikan kendaraan
bermotor roda dua masih menjadi alternatif alat transportasi yang
penting. Hal ini membawa dampak positif bagi kinerja multifinance yang
bergerak di pembiayaan sepeda motor.
Multifinance masih tawarkan dana tunai
Meski tidak lagi gencar, bukan berarti tawaran pinjaman dana tunai atau
yang diakui perusahaan multifinance sebagai pembiayaan kembali atau
refinancing hilang 100%. Tawaran pinjaman berupa uang tunai dengan
menjaminkan bukti pemilikan kendaraan bermotor (BPKB) masih ada,
terutama bagi nasabah-nasabah yang sudah melunasi pinjaman pembiayaan
konsumsi dari multifinance tersebut.
Harga BBM naik, kecenderungan nasabah bergeser
Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi rencananya akan dinaikkan oleh
pemerintah. Beberapa pelaku bisnis mengkhawatirkan dampaknya terhadap
penjualan mereka. Namun, perusahaan multifinance yang banyak bergerak
pada roda dua ternyata tak mengkhawatirkan hal ini.
baca selanjutnya
baca selanjutnya
Multifinance harus perketat pengawasan debt collector
Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) meminta
industri multifinance memperketat pengawasan kinerja penagih utang atawa
debt collector. Regulator lembaga keuangan non-bank tidak mau kasus terbunuhnya nasabah kartu kredit Citibank yang diduga dilakukan debt collector
terulang di perusahaan multifinance. Hal ini mengingat perusahaan
pembiayaan juga menggunakan pihak ketiga dalam menagih tunggakan utang.
Bapepam-LK siap memeriksa 45 perusahaan multifinance
Biro Pembiayaan dan Penjaminan Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga
Keuangan (Bapepam-LK) mulai mencicil pemeriksaan bagi industri
multifinance dan perusahaan modal ventura. Tahap pertama, regulator
memeriksa 35 perusahaan multifinance dan 10 perusahaan modal ventura.
Bapepam-LK mengaku tidak bisa memeriksa seluruh perusahaan, karena
kekurangan petugas.
Langganan:
Postingan (Atom)